SOSIALISASI PEMBANGUNAN AGROFORESTRY
DI
DESA PUNJUNG KECAMATAN KEBONAGUNG
KABUPATEN PACITAN
Sosialisasi pembangunan Agroforestry di desa Punjung
kecamatan Kebonagung kabupaten Pacitan diinisiasi oleh Koordinaton Penyuluh CDK
wilayah Pacitan dan Penyuluh Kehutanan Pendamping beserta pelaksana di seksi
RLPM bersama KTH Ngudi Makmur 3 tepatnya di dusun Krajan dengan luas 5 ha yang
akan dibangun kegiatan Agroforestry.
Adapun hasil sosialisasinya antara lain :
1. Pertemuan Kelompok tani Hutan dalam rangka Sosialisasi Pembangunan Agroforestry diluar kawasan hutan negara di sekretariat KTH Ngudi Makmur 3 diinisiasi oleh Seksi Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat, yang diikuti oleh pengurus dan anggota KTH Ngudi Makmur 3. Pendampingan dilakukan oleh Penyuluh Kehutanan wilker Kecamatan Kebonagung beserta segenap Tim.
2 Pelaksanaan
pertemuan dalam rangka penguatan dan Pendampingan Kelembagaan KTH
diselenggarakan sebagai wujud dukungan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan
melalui seksi RLPM dengan APBD tahun anggaran 2023 memfasilitasi KTH dalam
upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
3. Selanjutnya
sesi diskusi yang dimoderatori oleh Penyuluh Kehutanan Kecamatan Kebonagung.
Dalam diskusi dibahas pertanyaan yang diajukan baik oleh anggota KTH serta dari Kepala desa Punjung
mengenai beberapa permasalahan dalam pelaksanaan Pembangunan agroforestry di
Desa Punjung kecamatan Kebonagung.
4. Disampaikan
rincian pelaksanaan pembangunan Agroforestry ini seluas 5 ha, dengan tanaman
mpts berupa bibit apokat 950 batang, tanaman kayu-kayuan berupa gmelina
sebanyak 1.250 batang serta tanaman semusim berupa benih jagung hibrida
sebanyak 75 kg.Selain itu dilengkapi dengan pupuk organik sebanyak 3.250
kg.Persiapan selanjutnya yaituberupa ajir sebanyak 2.000 batang.Saat ini telah
dilakukan pengiriman bibit apokat dan pupuk organik dan dilakukan karantina
oleh kelompok
5. Telah
terlaksana sosialisasi Pembangunan agroforestry di luar kawasan hutan negara
tahun anggaran 2023 di KTH Ngudi Makmur 3 desa Punjung kecamatan Kebonagung
Istilah Agroforestri atau wana tani
adalah bentuk yang dikembangkan pada program usaha tani kehutanan, yaitu bentuk
pemanfaatan lahan secara maksimal agar memberikan manfaat kelestarian
lingkungan dan produksi kebutuhan pangan. Oleh karena itu agroforestri yang
mendiversifikasikan antara tanaman pertanian semusim, tanaman buah-buahan,
empon-empon, peternakan, perikanan, dengan tanaman kayu sebagai tanaman pokok
dapat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyafakat
pengelolannya dan perbaikan agroekosistem di sekitarnya.
Peningkatan jumlah penduduk membawa akibat pada peningkatan
kebutuhan pangan dan lahan. Sementara itu lahan yang dapat digunakan untuk
pembudidayaan tanaman pangan semakin menurun, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Berbagai aktivitas pembangunan fisik, seperti pembanguan
permukiman, industri, sarana transportasi dan sebagainya telah banyak
mengurangi luas lahan. Sedangkan menurunnya kualitas lahan disebabkan oleh
pengelolaan lahan yang tidak berwawasan lingkungan serta meningkatnya pengaruh
negatif dari berbagai bahan pencemar. Disadari bahwa kondisi tersebut
diperlukan suatu sistem/pola tata guna lahan yang dapat mengop-timalkan lahan,
sehingga kondisi lahan yang semakin terbatas ini dapat memenuhi kebutuhan
pangan dan upaya mempertahankan kualitas lahan. Prinsip ini merupakan prinsip
pengelolaan pertanian berkelanjutan
Disisi lain ketersediaan lahan dewasa ini lebih banyak berada di
wilayah dataran tinggi, dimana umumnya lahan di dataran rendah sudah semakin
sempit sebagai akibat alih fungsi lahan dari areal pertanian ke fungsi lain,
seperi perumahan da industry maupun sarana dan prasarana lainnya. Salah satu
alternatif sistem pola budidaya yang memungkinkan untuk meminimalkan kendala
tersebut adalah pola agroforestry (wanatani).
A. Maksud dan tujuan
Maksud agroforestry pada dasarnya adalah
efisiensi penggunaan lahan, artinya dari sebidang lahan bisa dihasilkan
berbagai produk yang bernilai ekonomi
Adapun tujuannya antara lain :
1. Pemanfaatan lahan secara optimal yang ditujukan kepada produksi
hasil tanaman berupa kayu dan non kayu secara berurutan atau bersamaan
2. Pembangunan secara multi fungsi dengan melibatkan peran serta
masyarakat secara aktif.
3. Meningkatkan pendapatan petani/penduduk miskin dengan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia dan meningkatnya kepedulian warga masyarakat terhadap
upaya peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannnya guna
mendukung proses pemanfaatan ketahanan pangan masyarakat.
4. Terbinanya kualitas daya dukung lingkungan yang bermanfaat bagi
kepentingan masyarakat luas.
B. Manfaat Agroforestri
Pengembangan wanatani dilakukan agar
memberikan manfaat kepada masyarakat. Adanya agroforestri diharapkan dapat
memecahkan berbagai masalah dalam hal pengembangan pedesaan.
Berikut ini beberapa manfaat dari agroforestry
:
- Membantu
penggunaan lahan secara optimal sehingga dapat memperbaiki kebutuhan hidup
masyarakat
- Meningkatkan
daya dukung ekologi manusia
terutama di daerah pedesaan. Agroforestri juga bisa dimanfaatkan untuk
menjamin dan memperbaiki kebutuhan pangan
- Meningkatkan
persediaan pangan pada tiap musim, sehingga petani dapat memperoleh
tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun untuk memperoleh
manfaat ini, maka petani harus memperhatikan kualitas nutrisi, pemasaran
serta setiap proses yang terjadi pada agroforestri
- Memperbaiki
penyediaan energi lokal terutama produksi kayu bakar
- Meningkatkan
dan memperbaiki produksi bahan mentah hasil kehutanan maupun pertanian.
Umumnya peningkatan produksi bahan mentah ini dilakukan secara kualitatif
dan diversifikasi. Selain itu, biasanya juga dilakukan dengan memanfaatkan
berbagai jenis pohon dan perdu
- Memperbaiki
kualitas hidup terutama di daerah pedesaan, terutama di daerah miskin.
Agroforestri dapat meningkatkan pendapatan serta tersedianya lapangan
pekerjaan bagi masyarakat
- Meningkatkan
kinerja usia produktif (usia muda) di pedesaan sehingga kualitas hidup
dapat meningkat
- Memelihara
dan memperbaiki kemampuan dan kelestarian lingkungan setempat. Hal ini
dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya erosi tanah dan
degradasi lingkungan




Tidak ada komentar:
Posting Komentar