Selasa, 06 Desember 2022

 

UPAYA VEGETASI 

DENGAN BUDIDAYA ALPUKAT


Oleh : Mukayin, SP

PK CDK Wilayah Pacitan 


SEKILAS  TENTANG POHON ALPUKAD 

Pohon alpukat ini awalnya banyak tumbuh di Meksiko dan Amerika tengah. Namun, seiring berjalannya waktu dan peningkatan aktivitas perdagangan global, pohon serta buah alpukat semakin dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Tanaman ini umumnya banyak ditanam sebagai tanaman perkebunan monokultur. Tapi di daerah tropis seperti di Indonesia, khususnya di wilayah kecamatan Kebonagung kabupaten Pacitan tanaman apokat sering dijumpai sebagai tanaman yang ditanam di area pekarangan yang digunakan sebagai tanaman penghijauan lingkungan. Tanaman alpukat apabila sudah berbuah mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bila dipasarkan sehingga dapat membantu peningkatan pendapatan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.



Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan ukuran daun sepanjang 12 hingga 25 cm serta tajuk daun mencapai 2-3 m. Tanaman ini juga bagus digunakan untuk tanaman penutup lahan (vegetasi), baik untuk meresapkan semaksimal mungkin air hujan ke dalam tanah (infiltrasi) sangat menunjang dalam upaya pelestarian alam.   Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.



Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah alpukat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

Pohon alpukat sering dimanfaatkan buahnya karena bisa dimakan atau diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat. Kegunaan dari pohon alpukat tidak hanya itu, tanaman alpukat ini mempunyai berbagai macam manfaat untuk manusia. Manfaat lain dari daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar kosmetik. Bagian lain yang dapat dimanfaatkan adalah daunnya yang muda sebagai obat tradisional (obat batu ginjal, rematik).

 


A.  Syarat Pertumbuhan

            Curah hujan minimum untuk pertumbuhan adalah 750-1000 mm/tahun. Dapat tumbuh  dengan  subur paddataran  rendah beriklim tropis dengan curah hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal (2-6 bulan kering), tanaman alpukat masih dapat tumbuh asal kedalaman air tanah maksimal 2 m. Kebutuhan  cahaya  matahari  untuk  pertumbuhan  alpukat  berkisar  40-80  %. Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 derajat C. Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan organik. Jenis tanah lempung berpasir, lempung liat, dan lempung endapan. pH tanah sedikit asam sampai dengan netral (5,6 – 6,4)



A.  Cara Budidaya

1.    Persiapan Bibit Alpukat

Bibit pohon alpukat dapat diperoleh dengan 3 cara yaitu dengan cara cangkok atau setek batang, melalui biji, dan juga okulasi atau sambung pucuk.



Ø  Melalui Cangkok

Pilihlah cabang yang subur , tidak memiliki banyak cabang baru, tidak terlalu tua ataupun muda, cabang tersebut merupakan cabang pohon indukan yang memiliki riwayat buah yang baik mulai dari rasanya, ketahanananya terhadap serangan hama dan penyakit dan lain sebagainya.

Setelah cabang cangkok memiliki akar, maka potonglah bagian pangkal cabang sekitar 3 cm dari cangkokan. Jika sudah, selanjutya tanam cabang cangkok tersebut dalam polybag semai dengan terlebih dahulu penutup cangkokan dibuka. Letakkan bibit alpukat pada tempat yang teduh, lakukan penyiraman secara rutin, serta lakukan perawatan lainnya hingga bibit cangkok memiliki banyak akar dan dapat dipindahtanamkan pada lahan tanam. 


Ø  Melalui Biji

Apabila anda akan menanam alpukat dari biji, maka anda perlu penyemaian biji terlebih dahulu. Buah alpukat yang sudah tua di belah kemudian bijinya diambil, selanjutnya biji dijemur selama sekitar 3 jam setelah itu letakkan pada tempat yang teduh. Semailah biji benih pada polybag semai, lakukan perawatan pada biji benih hingga tumbuh menjadi bibit dengan ketinggian sekitar 1 meter atau siap di pindah tanamkan pada lahan tanam.



Ø  Melalui Sambung Pucuk atau Okulasi

Apabila anda ingin pohon alpukat yang anda semai dari biji dapat cepat berbuah , anda dapat memilih cara sambung pucuk ini. Caranya ambillah tunas pohon alpukat yang telah berbuah sebagai batang atas dan pohon alpukat hasil semai biji menjadi batang bawah.

 


2.    Persiapan Lahan Tanam

Lahan yang akan digunakan untuk budidaya alpukat ini diolah terlebih dahulu, bersihkan semua gulma atau tanaman pengganggu, pepohonan, hingga batu yang ada pada lahan tanam. Setelah itu, gemburkan lahan tanam dengan cara dibajak atau di cangkul, kemudian di cangkul halus sebanyak 2 hingga 3 kali.

 

3.    Persiapan Lubang Tanam

Setelah lahan tanam siap, selanjutnya buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang tanam sekitar 60 cm x 60 cm dengan kedalaman sekitar 60 hingga 80 cm. Namun bila anda menanam bibit alpukat hasil cangkok, buatlah lubang tanam yang relatif lebar dan apabila dari biji maka lubang tanam di buat lebih dalam.



Jika bibit yang akan ditanam banyak maka lubang tanam dibuat dengan jarak yang sama yaitu sekitar 6 m x 6 m. Jika lubang tanam telah dibuat, selanjutnya isi lubang tanam dengan pupuk kandang hingga 2/3 bagian lubang tanam. Biarkan pupuk meresap sempurna dalam tanah maka diamkan lubang tanam selama sekitar 3 hingga 4 minggu.



 

4.    Penanaman Bibit Tanaman Alpukat

Setelah bibit dan lubang tanam siap, segera lakukan penanaman. Masukkan bibit dalam lubang tanam yang telah disiapkan namun sebelum dimasukkan polybag semai dibuka dahulu dengan hati-hati, jangan sampai media semai hancur. Setelah bibit dimasukkan dalam lubang tanam, timbun kembali dengan tanah bekas galian lubang. Selanjutnya lakukan penyiranam. 

 


5.    Penyiraman Tanaman

Lakukan penyiraman setiap hari pada bibit yang baru ditanam karena bibit tersebut membutuhkan banyak air. Penyiraman tersebut dilakukan setiap pagi atau sore hari dan apabila hujan tidak perlu dilakukan penyiraman.

 

6.    Penyiangan

Lakukan penyiangan secara rutin pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman alpukat.

 

7.    Penggemburan Tanah

Gemburkan tanah yang ada disekitar tanaman alpukat, karena tanah yang terkena siram setiap hari akan memadat dan asupan udara mengurang sehingga tanaman kesulitan menyerap nutrisi yang dibutuhkannya. Penggemburan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar akar tidak putus.

 

8.    Pemangkasan Tanaman Alpukat

Apabila cabang yang tumbuh terlalu rapat atau cabang ada yang mati maka lakukan pemangkasan. Setelah dipangkas, bagian bekas pangkas di beri fungisida agar tidak terinfeksi jamur atau penyakit.

 


9.    Pemupukan Tanaman

Lakukan pemupukan secara teratur sebanyak 4 kali dalam setahun dengan jumlah pupuk yang diberikan bergantung pada umur tanaman. Pupuk yang biasa digunakan untuk pemupukan adalah pupuk urea, TSP, dan KCl. Pemupukan dilakukan dengan cara dimasukan dalam lubang yang dibuat melingkar dibawah tajuk tanaman dengan kedalaman sekitar 30 cm hingga 40 cm.

 


10.    Hama dan Penyakit Yang Sering Menyerang Tanaman Alpukat

Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman alpukat antara lain ulat kupu-kupu gajah (Attacus atlas L), Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf), penyakit antraknosa (jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) sacc.), serta penyakit bercak daun atau bercak cokelat (Pseudocercospora purpurea). Semua hama penyakit tersebut dapat diatasi dengan penanganan yang tepat seperti penggunaan insektisida sesuai dosis, atau cara yang lainnya.

 





11.     Pemanenan Buah Alpukat

Alpukat akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 10-15 tahun jika ditanam melalui biji, jika ditanam dengan sistem vegetatif biasanya akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 5 hingga 8 tahun bergantung pada perawatan yang diberikan. Biasanya buah akan dapat dipanen setelah 6 hingga 7 bulan setelah bunga mekar.




SALAM  LESTARI

HUTAN LESTARI 

MASYARAKAT  SEJAHTERA..!!!







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Bimbingan Teknis Penandaan Batas Areal Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial Di susun oleh : Mukayin, S.P. Dalam rangka Penin...