Selasa, 23 Agustus 2022

BUDIDAYA LEBAH MADU (Aphis Cerana) DI PINGGIRAN KAWASAN HUTAN

        

            Berlokasi di pinggiran kawasan hutan dengan tanaman mayoritas eucaliptus alba dan pinus ada sebuah desa dengan luas wilayah 695,28 dengan kawasan hutan seluas 378,16 ha dan hutan rakyat seluas 69,75ha.  Desa tersebut bernama Ngilo-ilo yang berada di kecamatan Slahung kabupaten Ponorogo provinsi Jawa Timur. Posisi wilayah berada di sebelah barat dan selatan berbatasan dengan kabupaten Pacitan. Ketinggian tempat mulai 200-350 mdpl. Mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian baik bidang tanaman pangan maupun tanaman kehutanan. Tanaman kayu-kayuan meliputi eucaliptus alba jati, randu, johar, asem, akasia serta tanaman produktif mayoritas mangga. Ada juga jeruk, jambu air, apokat.  

            Berbekal dengan kekayaan alam tersebut di desa Ngilo-ngilo ini kita jumpai masyarakatnya banyak yang berusaha budidaya lebah hutan (aphis cerana) dengan sistem yang masih tradisional. Apabila kita bekunjung ke desa ini akan banyak kita jumpai glodokan yang menggantung di samping rumah maupun di hutan. Mereka membuat glodokan yang berasal dari batang kelapa ataupun kayu randu yang dipotong dengan panjang sekitar 80cm , dibelah dan dibuat lubang di bagian dalamnya yang digunakan sebagai tempat koloninya. Glodokan ini ditempatkan di lokasi hutan digantung pada dahan pohon. Lebah aphis cerana akan menempati glodokan tersebut secara alami, tapi tidak mesti semua glodokan yang dipasang tergantung rejeki. Setelah ditempati lebah (aphis cerana) biasanya glodokan di bawa pulang dan ditempatkan digantung di samping rumah agar mudah dalam pengawasan dan pemeliharaannya. Selain dalam bentuk glodokan juga ada yang membuat sarang lebah dari papan kayu dalam bentuk stup.     

Glodokan dan stup lebah cerana yang berada di samping rumah

            Dari Budidaya lebah cerana ini teryata menambah kontribusi yang cukup berarti terhadap perekonomian masyarakat di sekitar hutan. Sebut saja pak Sarengat anggota KTH Krida Wana Lestari yang berdomisili di dusun Sukamaju. Dengan kepemilikan glodok sebanyak 30 buah yang terpasang di sekitar rumah dan di hutan dalam setahun ia bisa mendapatkan madu sebanyak 80 - 90 botol marjan 460 ml. Dalam penjualannya per botolnya dijual seharga Rp 250.000,- Bila kita total penghasilannya per tahun dari hasil madu sekitar 20 s/d 22,5 jt  per tahunnya atau sama dengan harga sapi jantan umur satu tahun.

Stup lebah madu aphis cerana

            Melihat potensi yang ada di KTH Krida Manunggal Lestari pada tahun 2022 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan memberikan bantuan stup lebah cerana beserta koloninya sebanyak 15 stup. Hal ini diharapkan dengan sarang dalam bentuk stup hasil madu lebih meningkat dan mudah dalam pemanenannya. Selain itu agar dapat lebih memotivasi masyarakat untuk melakukan budidaya cerana sehingga tujuan mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera dapat direalisasikan.

Penyerahan bantuan stup lebah madu kepada KTH Krida Manunggal Lestari

Sedangkan cara budidaya lebah madu cerana dengan stup adalah sebagai berikut :

1.Stup Lebah Madu Aphis cerana

    Stup lebah madu aphis cerana terbuat dari papan kayu yang berukuran rata – rata panjang 40 cm lebar 30 cm dan tebal 25 cm. Pada bagian atas kita beri tutup agar mudah dalam proses panen. Lubang keluar masuk lebah juga harus kita buat dan didalamnya dibuat frame/bingkai sebagai tempat sarang lebah  Bentuk rumah lebah ini dikembangkan menyesuaikan dengan kebiasaan hidup lebah madu, yaitu 

§  Lebah madu selalu membuat sarangnya sejajar dengan jarak yang sama

§  Lebah madu selalu membuat sarang dari tempat paling tinggi dan melebar kemudian mengecil ke bagian bawah didalam rumah sarangnya.


2. Penyiapan Sarang Lebah Madu

      Setelah kandang siap, letakkan 4-5 baris sisir kayu  (bingkai) dengan yang terdapat jaring kawatnya. Letakkan didalam rumah tersebut, jangan lupa lapisi dengan royal jelly akar ratu lebah dan lebah lainnya nyaman tinggal didalam rumah yang kita siapkan.

 

3. Pemilihan Bibit Lebah Unggulan

     Lebah madu yang menghasilkan madu yang cukup banyak dan mudaah kita dapatkan adalah  lebah jenis aphis cerana. Yang harus kita siapkan adalah ratu lebah diletakkan pada bingkai yang sudah kita siapkan tadi, secara otomatis lebah pekerja dan lebah pejantan akan mengikuti dan mengerumuni bingkai yang berisi ratu lebah.

    Kita bisa memperoleh ratu lebah beserta koloninya di petani lebah yang menjualnya atau melakukan pencarian sendiri dihutan. Bagusnya kita membelinya dari petani karena lebahnya sudah tidak begitu agresif dan lebih unggulan.

Setelah 2 hari sarang lebah mulai terbentuk sel-selnya, lepaskan ratu lebah dari dalam bingkai agar pembuatn sarang bisa lebih besar dan luas didalam area rumah lebah Jangan lupa berikan tambahan makan seperti cairan madu dan royal jelly.


4. Perawatan Rumah Lebah

§          Perawatan rumah lebah harus kita perhatikan, biasanya hama yang menggangu rumah lebah adalah semut. Perawatannya adalah mengusahakan tempat kita menaruh lebah bersih dari semut, jika ada semut yang mengganggu biasa ada sarang disekitarnya. Seperti semut rangrang yang juga tinggal dipohon, kita bisa membersihkannya.

§  Jika kita menggunakan rumah modern seperti model kenya, pada kaki rumah lebah bisa kita beri air agar semut tidak naik ke rumah lebah.

§  Jika kita ingin memindahkan kadang lebah, lakukan pada malam hari karena pada saat malam lebah tidak cukup aktif dan tidak agresif

§  Untuk pemberian makan tambahan, berikan gula bercampur air mangkuk kecil taruh dekat sarang untuk pasokan makanan tambahan buat para lebah.


5. Pengembalaan Lebah Madu

    Lebah madu perlu kita lakukan pengembalaan, pengembalaan dilakukan dengan cara kita menyiapkan taman yang banyak bunga-bunganya disekitar penangkaran lebah. Tanaman-tanaman bunga yang bisa kita tanam seperti eucaliptus  alba, randu, jambu air, kopi, bunga mawar, bunga matahari dan bunga sepatu.


6. Cara Pemanenan Lebah Madu

        Sebelum melakukan pemanenan yang harus kita persiapkan adalah pakaian berani lebah yang tebal dilengkapi masker pelingdung wajah dan kepala, sarung tangun, catut pengambil bingkai sarang lebah. Masa panen sarang lebah bisa kita lakukan setelah 40 hari sejak pertama kali ratu lebah diletakkan didalam rumah.

       Selain itu gunakan alat pengasapan untuk mengusir lebah secara sementara, kita bisa mengambil bingkai / sisiran yang sudah dipenuhi sarang lebah madu. Jangan lupa amankan ratu lebah di tempat bingkai yang baru untuk budidaya lebah madu setelah panen. Setelah sisiran diambil, kupas sarang lebah tersebut bisa dengan alat penyongkel sarang lebah, lakukan dengan baik agari madu tidak terlalu terbuang saat proses pengelupasan. Setelah sarang lebah kita ambil, jangan lupa ekstrak sarang lebah tersebut dengan alat ekstraksi agar cairan madu yang dihasilkan lebih bersih dan maksimal. Royal jelly, biasanya terdapat pada sarang lebah yang masih nampak putih belum begitu kecoklatan. Madu pada sarang lebih yang masih muda ini juga tidak terlalu banyak. Selain madu, royal jelly juga bisa kita jual kepada pembeli, biasanya untuk pengobatan. Ampas sarang lebah sisa ekstraksi juga bisa kita masak untuk kita makan, sarang lebah mengandung gizi yang baik dan protein yang cukup tinggi, namun sebagian orang juga alergi setelah mengkonsumsi ampas sarang lebih. Jika terdapat gejala alergi lebih baik dihindari karena kelebihan protein tubuh kita juga tidak baik.

        Produk hasil panen lebah madu yaitu berupa cairan madu, ampas sarang lebah, dan larva lebah yang juga berkhasiat untuk penambah stamina. 

 

  Bimbingan Teknis Penandaan Batas Areal Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial Di susun oleh : Mukayin, S.P. Dalam rangka Penin...