Seperti halnya
yang terjadi di Kelompok Tani Hutan Bumi
Tunggal Lestari yang tepatnya berada di desa Tugurejo kecamatan Slahung. Walaupun Kelompok ini baru 5 bulan melakukan sadap getah tanaman
pinus secara intensif tapi sudah bisa merasakan bahwa hasil getahnya dapat
digunakan sebagai pendukung ekonomi rumah tangga. Karena tanaman ini senatiasa
memberikan penghasilan bagi pemiliknya sepanjang pemiliknya mau untuk
menyadapnya. Dan hasil itu pasti dan kontinyu. Bermula dari itu mereka semakin
intensif di dalam melaksanakan budidayanya maupun dalam menangani hasilnya.
KTH Bumi Tunggal
Lestari berada di tepi kawasan hutan sehingga untuk upaya pengamanannya mereka
melakukan inventarisasi terhadap pohon pinus miliknya. Dengan upaya ini
diharapkan produksi dapat di perkirakan jumlahnya sehingga hal – hal yang tidak
diinginkan misalnya pencurian getah di dalam kawasan dapat diminimalisir
kejadiannya
Pohon pinus dapat tumbuh optimal dengan kondisi
tanah yang berpasir dan memiliki serapan air yang baik. Kawasan tersebut dapat
ditemukan di daerah dataran tinggi dan bersuhu 18⁰ C hingga -3⁰ C. Pohon ini termasuk dalam tumbuhan yang
sangat mudah beradaptasi dan tahan terhadap perubahan cuaca ekstrim. Beberapa
spesies bahkan dapat tumbuh setelah kebakaran hutan terjadi. Pohon yang sudah
dewasa juga biasanya dapat beregenerasi dengan cepat. Kemampuan beradaptasi
yang mumpuni membuat pohon ini mampu tumbuh pada tanah ber-pH asam maupun basa
Pohon ini sejatinya mampu tumbuh diberbagai
ketinggian, namun tempat terbaik untuk memaksimalkan perkembangannya adalah
tanah yang berada di ketinggian 400 hinga 2.000 mdpl. Pohon yang ditanam
pada ketinggian kurang dari 400 mdpl akan tumbuh tidak optimal karena suhu
udara terlalu tinggi. Sebaliknya, jika tumbuhan ini ditanam pada ketinggian
lebih dari 2.000 mdpl, proses fotosintesisnya akan terhambat. Adapun, curah
hujan yang dibutuhkan pohon ini untuk tumbuh dengan baik berkisar pada angka
1.200 hingga 3.000 mm per tahun. Di Indonesia, pohon ini umumnya tumbuh di
kawasan dengan ketinggian lebih dari 300 mdpl dengan curah hujan 4000 mm per
tahun.
Manfaat Budidaya Pohon Pinus
Kemampuan untuk beradaptasi yang baik dan
sifatnya mudah tumbuh dinilai sangat menguntungkan karena hampir seluruh
bagian, seperti batang kayu, kulit, getah, dan daun memiliki segudang manfaat,
mulai dari manfaat yang bernilai ekonomi, kesehatan fisik, hingga manfaat untuk
sisi psikologis manusia. Manfaat ekonomi dari pohon ini didapat dari kayunya
yang kuat dan kokoh. Bagian kayu pohon ini biasanya dimanfaatkan untuk bahan
baku furniture, bahan baku kertas, bahan baku alat tulis, bahan baku peralatan
seperti sumpit dan korek api, bahan baku peti kemas, hingga digunakan untuk
konstruksi bangunan.
Selain itu, ada pula manfaat kesehatan yang
dapat diperoleh, yaitu melalui ekstrak tumbuhan tersebut. Ekstrak pohon ini
disebut dapat menjadi bahan baku produk suplemen, untuk pengobatan gangguan
pernapasan, serta sebagai salah satu obat ampuh untuk meredakan nyeri otot.
Sementara itu, pohon ini juga dapat memberikan manfaat psikologis.
Penelitian menyatakan bahwa berjalan-jalan di wilayah hutan pinus dapat
mengurangi stress karena pemandangan hijau yang menyejukkan mata, juga otak dan
paru-paru akan mendapatkan cukup oksigen bersih. Oleh karena itu, hutan pinus
dapat dijadikan sebagai salah satu area wisata untuk keluarga
Manfaat Pohon Pinus untuk Kebutuhan
Industri
Selain
manfaat pinus dalam bidang kesehatan, pinus juga memiliki manfaat dalam bidang
industri. Getah pohon pinus diketahui memiliki manfaat untuk sektor industry. Getah pinus yang diolah menghasilkan gondorukem dan bahan
baku industri. Getah pohon pinus bermanfaat bagi industri, antara lain sebagai
bahan baku untuk cat, bahan baku plastik, bahan baku sabun, dan sebagai bahan
baku produk industri.
Budidaya Pohon
Pinus
a.
Menanam Bibit Pinus
·
Memilih bibit yang tepat dari jenis pinus yang disesuaikan dengan iklim dan
ketinggian tempat
·
Memilih tempat dan waktu yang tepat. Mempertimbangkan apakah bibit langsung
ditanam pada tanah ataupun menggunakan wadah. Perlu diingat di awal pertumbuhan
pinus membutuhkan naungan dan air yang cukup agar tetap terhidrasi dan tidak
rusak akibat panas matahari.
·
Lakukan penyiraman agar tanah disekitar tempat tumbuh lembab. Jangan
memberikan air berlebihan, apabila akar pinus terendam maka pinus akan mati.
·
Tanam pinus di sisi barat, di tempat yang jauh
dari matahari, bersuhu dingin, terlindung, dan pada area yang luas
·
Perhatikan cuaca ketika melakukan penanaman,
yaitu tidak ditanam pada kondisi berangin, kering, dengan suhu ≥ 30⁰
celcius. Namun juga tidak terlalu dingin, misalnya ketika terdapat kandungan es
didalam tanah.
·
Penanaman dilakukan dengan menggali lubang yang
lebih besar dan dalam dari akar. Bagian dalam lubang harus diisi dengan tanah
galian paling atas.
·
Lepaskan polybag pada bibit pinus agar sistem
akar pinus dapat tumbuh dengan baik dan tidak terhalang.
b. Menanam Benih Pinus
- Pilihlah biji pinus yang telah matang, ditandai benih berwarna coklat atau keunguan.
- Simpan benih selama 30-60 hari sebelum memindahkannya wadah tanam atau pot.
- Pindahkan bibit pinus yang sudah tumbuh ke area tanah luar dan lapang. Rata-rata membutuhkan waktu sekitar setahun atau lebih.
- Jika tidak ingin membeli benih, kita dapat mengumpulkan biji pinus yang berjatuhan dari pohon pinus dewasa atau memetiknya langsung dari ranting. Pilih biji pinus betina yang berukuran lebih besar karena mengandung benih pinus.
- Cara pengambilan benih pada biji dilakukan dengan cara meletakkan biji di tempat yang terpapar sinar matahari, agar biji menjadi kering dan terbuka sehingga benih dapat diambil.
- Benih yang diperoleh kemudian kemudian direndam air selama 24 hingga 48 jam. Air rendaman harus diganti setiap 12 jam sekali.
- Setelah 48 jam, biji yang tenggelam merupakan biji yang dapat digunakan sebagai benih.
- Simpan benih pada kain lembab dan cek secara berkala apakah tunas telah tumbuh.
- Letakkan benih yang bertunas pada pipa plastik khusus untuk menanam pinus, kemudian isi dengan campuran 80% kulit pohon pinus dan 20% gambut.
c. Pemeliharaan
Setelah melakukan penanaman, langkah selanjutnya adalah
melakukan perawatan dan pemeliharaan. Pinus usia muda memerlukan perhatian dan
perlindungan ekstra selama beberapa tahun pertama pertumbuhannya.
Setelah itu, pohon pinus dapat tumbuh secara mandiri. Perawatan yang dilakukan
pada pinus muda, antara lain:
a. Meletakkan
mulsa (pasak kayu yang ditancapkan di sekitar bibit atau benih) yang melingkari
tanah sekitar pinus agar terhindar dari rumput liar.
b. Perhatikan
kelembaban tanah tempat tumbuh pinus. Pemberian air hanya dilakukan jika tanah
terlihat retak dan menandakan bahwa tanah mengering.
c. Pemasangan
pipa plastik atau pagar kawat di lahan tumbuh pinus terkadang diperlukan agar
terhindar dari serangan hewan herbivora.
d. Rajin
memantau kondisi pohon pinus. Lakukan pemangkasan pada ranting yang bermasalah,
seperti terkena penyakit jamur atau ranting mati.
Meski penanaman pohon pinus terbilang cukup mudah. Namun,
sebaiknya menghindari pemberian pupuk. Sebab, pemberian pupuk dapat menyebabkan
efek “terbakar” pada pinus.
Selain itu, serasah daun pinus yang kering dan batangnya yang mengandung getah
memiliki sifat sangat mudah terbakar. Diperlukan kewaspadaan untuk mencegah dan
mengendalikan jika tanaman pinus terbakar, yaitu:
Ø Membuat
jalur sekat bakar dan jalur hijau secara jelas dan tegas untuk menghambat
rambatan api
Ø Mempersiapkan
satuan tugas pengendali kebakaran hutan serta kegiatan pencegahan berupa
patroli rutin
Ø Membangun
jaringan komunikasi yang mencakup seluruh wilayah hutan pinus
Ø Tindak
cepat dan tepat untuk evakuasi dan pemadaman jika terjadi kebakaran
Dampak Negatif
Begitu banyak manfaat pohon pinus bagi kehidupan, kesehatan,
dan juga perekonomian manusia. Namun, ternyata pohon pinus memiliki sejumlah
efek negatif bagi lingkungan sekitar serta kesehatan manusia sebagai, antara
lain:
-
Pertumbuhan invasif dan agresif
-
Menghisap seluruh unsur hara dan air kawasan
sekitarnya
-
Menghambat air hujan yang turun ke permukaan
tanah
-
Menghisap aliran air bawah tanah
-
Memiliki tingkat evapotranspirasi tinggi
-
Mengandung alergen yang buruk bagi kesehatan
Terlepas dari segala dampak negatif yang dapat ditimbulkan
oleh pohon pinus, bukan berarti tidak dapat diatasi atau ditanggulangi dengan
baik. Pada wilayah yang mengalami
penggundulan hutan akibat penebangan liar dan ilegal logging, pinus dapat
ditanam dengan tujuan memperbaiki wilayah lahan kritis tersebut.
Pelestarian Hutan Pinus
Berbagai sisi positif maupun negatif dari pohon pinus telah
kita ketahui, tentu keberadaannya harus terus dilestarikan. Beberapa daerah di
Indonesia telah mengembangkan pelestarian pohon pinus dengan cara membuka
bisnis wisata hutan pinus.
Keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan tiket wisata
digunakan kembali untuk membantu pekerja dan warga sekitar menjaga kelestarian
hutan pinus.
Cara ini dinilai
sangat efektif, karena selain bertujuan untuk menjaga kelestarian pohon pinus
juga dapat membuka lapangan pekerjaan yang membantu perekonomian warga sekitar.
Oleh karena itu,manfaat yang diperoleh dari pohon pinus bukan hanya sekedar
produk olahannya saja namun dari pohon pinus dan lingkungannya sendiri